PESANTRENAL-KAUTSAR 561 BERJUANG MELAWAN COVID19. Minggu, 07 Februari 2021 ~ Oleh Admin QSBS ~ Dilihat 946 Kali Kab. Tasikmalaya - Pesantren Al-Kautsar 561 kini siaga pasca ditemukannya santri yang terindikasi positif corona. Pesantren langsung berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid19 Kecematan Cineam dan melakukan tracking hingga ditemukannya kurang lebih 160 santri yang terjangkit positif.
Memperlihatkankegiatan santriwan pesantren Al Kautsar 561 SMP.QSBS dalam kegiata pramuka dan tadabur alam. Dalam kegiaatan ini santriwan dituntut untuk kuat
PesantrenAl Furqon Tasikmalaya merupakan pesantren di bawah naungan organisasi Muhammadiyah, atau sering disebut dengan pondok pesantren Muhammadiyah yang memang mengelola banyak lembaga pendidikan bagus di Indonesia. Berdiri pada tahun 1992, artinya sudah 30 tahun berkiprah dan melahirkan ribuan alumni. Model pendidikannya adalah pesantren
PondokPesantren Al-Kautsar Banjar. Jl. Pejuang No.100 Jajawar, Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat. NSPP: 510032790003: Pimpinan Pesantren: Muhammad Ridlwan, Lc Instagram: Youtube: Cari. Cari. Recent Posts. 1. Form Awal Calon Santri Al-Kautsar Banjar Tp. 2022-2023; 2. Formulir Lengkap Pendaftaran Santri Baru; 3. Upload Berkas Calon Santri
InformasiPesantren Al-kautsar Blumbungan - Jl. Telaga Sari Desa Blumbungan Kec. Larangan Kab. Pamekasan Madura | Sistem oleh PESANTRI.COM
eQ01. Pesantren Sains Qur'an Al-Kautsar 561 SMP Quranic Science Boarding School Tasikmalaya adalah pesantren pendidikan Islam Al-Kautsar 561 yang berada di kawasan asri dan jauh dari keramaian kota, terletak di daerah Cineam Kabupaten Tasikmalaya. Pesantren ini didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Tujuannya untuk meningkatkan perkembangan santri agar mencapai berbagai keunggulan. Pesantren ini didirikan atas dasar pemikiran dan penelaahan terhadap keberadaan pesantren yang sudah sangat lama di Indonesia; yang mana pesantren menjadi model alternatif dari sistem pendidikan yang ada di indonesia. Awalnya pendidikan pesantren hanya berfokus pada pelajaran agama dengan tujuan menghasilkan para ahli agama dan terbukti sukses melahirkan banyak para ulama dari rahim generasi awal berdirinya model pendidikan pesantren. Dengan kemajuan zaman dan alasan tuntutan zaman, pendidikan pesantren mulai mengadopsi pendidikan umum dengan harapan melahirkan para santri yang menguasai ilmu agama menjadi ulama dan juga ilmu umum menjadi ilmuwan secara bersamaan. Maka dimasukanlah pelajaran umum disatukan dengan pelajaran agama, sehingga santri harus belajar puluhan mata pelajaran dan dituntut harus menguasai semuanya agar dapat mencapai tujuan pesantren modern. Namun, pada kenyataannya harapan itu tidak benar-benar tercapai, karena tentunya ilmu agama cakupannya sangat luas, begitupun dengan ilmu umum. Idealnya, menurut kami, sistem pendidikan kita mendukung setiap jurusan baik jurusan ilmu umum yang nantinya menjadi ilmuwan dan juga jurusan khusus ilmu agama yang nanti menjadi para ulama. Tanpa mengesampingkan ilmu dasar dari kedua jurusan tersebut. Sistem pendidikan umum kita pun yang memfokuskan program jurusan ilmu umum, banyak mengesampingkan dasar-sadar agama yang merupakan pondasi dasar seseorang baik dalam berpikir dan bersikap, juga sebenarnya agama sangat erat kaitannya dengan ilmu umum, seperti banyaknya fakta-fakta ilmiah dari Alquran dan sunnah yang selaras dengan ilmu pengetahuan, bahkan sangat jarang dibahas bagaimana jasa-jasa ilmuwan Islam dalam pengaruhnya terhadap sains modern. Sehingga hasilnya hanya menelurkan ilmuwan yang kosong dari dasar-dasar agama, yang berakibat banyak ilmuwan yang dengan keilmuannya tidak menjadikannya semakin beriman kepada Allah Swt. atau banyak ilmuwan yang jauh dari nilai-nilai agama sehingga mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan agama. Keunggulan boarding school dibandingkan dengan sekolah pada umumnya adalah mampu menciptakan lingkungan yang kondusif dalam pendalaman materi sekolah mereka baik teori ataupun praktek, peningkatan bahasa Arab dan Inggris, membiasakan etika Islam dan menjaga anak didik selalu menjalankan ibadah mereka. Selain itu, waktu yang lebih leluasa untuk mengembangkan minat anak didik dengan menambahkan pelatihan, seperti leadership atau entepreneurship baik berupa teori maupun praktik. Selain itu, karena yayasan kami dibangun berawal dari kegiatan sosial maka hal itu menjadi keunggulan bagi kami di mana para santri bisa ikut serta dari kegiatan sosial yang kami jalankan sehingga jiwa sosial mereka terbangun dengan baik. Atas dasar pemikiran itu, maka lahirlah Quranic Science Boarding School Al-Kautsar 561 yang insyaAllah untuk menjawab kebutuhan pesantren yang memfokuskan dalam mencetak ilmuwan Islam yang hapal Alquran, berwawasan ilmu syar’i dan siap menjadi generasi pemimpin masa depan. Dewan Pembina Prof. DR. Mitra Djamal Alumni ITB Syeikh Abdullah Ash-Sha’idy Madinah DR. Hendi Hidayat MA S3 Sudan DR. Cecep Sholeh Kurniawan, Lc., MA. S3 Brunei DR. Lulu Lusianti Fitri, Alumni ITB Akhmad Zainal Abidin, Alumni ITB Tati Susilawati, Dra., Alumni ITB Irawan Thamrin, Ir., Alumni ITB Runjai Wangsa Laksana , Ir. Alumni ITB Quranic Science Boarding School Yayasan Al-Kautsar 561 terdorong untuk berkontribusi membangun generasi qur’ani. Generasi yang keseharian aktivitas hidupnya selalu berinteraksi dengan Al-Qur’an, yakni dengan cara membaca, menghapal, mentadaburi dan mengamalkannya. Di antara keistimewaan dan keutamaan Al-Qur’an adalah terdapat kandungan ayat yang memberi ruang bagi akal pikiran untuk mentadaburi ayat-ayat qauniyah QS. Ali 'Imran 190-191. Mengungkap kebesaran Allah Swt. atas segala yang diciptakan-Nya beserta hukum-hukum-Nya. Ayat qauniyah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling yang diciptakan oleh Allah Swt. yang termanifestasi dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada di alam ini. Oleh karena alam ini hanya mampu diciptakan oleh Allah Swt. dengan segala sistem dan peraturan-Nya yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan pencipta-Nya. Sebagaimana firman Allah Swt. “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup bagi kamu bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?“ QS. Fushshilat 53 Sehingga tidaklah berlebihan jika kami memberi nama SMP Quranic Science, kami memiliki tujuan dalam proses mengenal Allah melalui ciptaan-ciptaan-Nya, memperlihatkan kesatuan hukum alam, kesalinghubungan seluruh bagian dan aspeknya sebagai bentuk ketundukan alam kepada kehendak Ilahi. Untuk itu, kami hendak mencoba meramu dengan mengintegrasikan kurikulum Diknas ilmu pengetahuan dan akhlak dengan Al-Qur'an sebagai kitab pedoman Islam. Impian kami kelak para alumni dapat tumbuh menjadi khalifah fil ardh yang memiliki kesimbangan dzikir dan fikir serta dapat berkontribusi bagi kemajuan peradaban umat Islam dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang senantiasa meyakini kebenaran ayat-ayat Allah Swt. dan terus menimba ilmu setinggi-tingginya demi menggali hikmah dan pelajaran dari setiap penciptaan Allah Swt., sehingga akan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt.
TASIKMALAYA, - Kasus Covid-19 di klaster pesantren Al-Kautsar 56, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya masih mengalami kenaikan. Hingga Kamis 4/2/2021 jumlah santri dan staf di pesantren tersebut yang terkonfirmasi positif Covid-19 jumlahnya mencapai 180 kasus. Semula kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 hanya 102 orang. Pimpinan pesantren Al-Kautsar 561 Rifq fauzi mengatakan, saat ini santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani karantina sebanyak 60 orang. Jumlah tersebut mungkin akan berubah seiring dengan sudah ada yang selesai masa karantinanya dan diperbolehkan pulang oleh gugus tugas. "Kalau total santri sekira 500 orang. Namun, saat ini ada sekira 100 orang. Mereka dipisahkan antara yang positif dan negatif," ujar Rifqi, Kamis 4/2/2021. Menurutnya, Santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 ditempatkan di gedung yang diberi tanda merah, dan yang negatif menempati gedung dengan tanda hijau. "Jadi kami berikan zonasi di pesantren agar yang positif tidak menularkan ke yang negatif," ucapnya. Ia menuturkan, sebagian santrinya yang positif memang sudah ada yang pulang karena ditarik pulang orang tuanya. Kendati demikian, santri yang pulang diwajibkan untuk melakukan swab mandiri dan hasilnya dilaporkan ke pihak pesantren dan ke gugus tugas di tempatnya masing-masing. "kami syaratkan untuk langsung melakukan swab hari itu juga secara mandiri, supaya ketahuan santri yang pulang itu positif atau negatif," tuturnya. Ia menjelaskan, bahwa santri yang pulang positif itu pada dasarnya pada awal ada kejadian kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Orang tua santri mau narik pulang anaknya. Artinya bukan dipulangkan setelah hasil positif di sini, tapi hasil Swab PCR mandiri. Jadi waktu pulang belum diketahui positif atau negatifnya. "Jadi kami tidak sembarang memulangkan seandainya santri mau ditarik pulang orang tuanya. Yang menjemputnya juga harus melakukan protokol kesehatan dengan ketat. Misalnya di dalam mobil itu harus satu orang dan mengenakan masker double," tandasnya. Ia menambahkan, alasan para orang tua menarik anaknya dari pesantren mungkin karena yang di karantina di sini banyak, sehingga khawatir yang negatif tertular dan tinggal di rumah mungkin akan lebih aman. "Sebelum diizinkan pulang, mereka juga menanda tangani surat perjanjian dan bila terjadi hal yang tidak diinginkan tidak menyalahkan kami maupun gugus tugas di sini," ungkapnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi para santri yang masih menjalani isolasi di pesantren. "Seluruh penghuni di pesantren telah menjalani tes swab. Kini tinggal pemantauan yang masih menjalani isolasi. Kalau yang negatif sebagian sudah dipulangkan," ujar Atang. Ia menyebut, klaster pesantren ini sudah terjadi kali kesekiannya di Tasikmalaya, sehingga perlu peningkatan pencegahannya.
pesantren al kautsar tasikmalaya