KHUlin Nuha Arwani Drs KH Ahmad Chozin Chumaidi Habib Zein bin Umar bin Smith KH Muhammad Hatim Salman, Lc KH Muhammad Romli H Herman Deru, SH, MM. SYURIYAH. Rais Aam: KH Miftachul Akhyar Wakil Rais Aam : KH Anwar Iskandar Wakil Rais Aam : KH Afifuddin Muhajir Rais : KH Muhammad Mushtofa Aqiel Siroj Rais : KH Abun Bunyamin Ruhiyat Rais : KH
KH. Arwani Amin Said; KH Ulin Nuha Arwani; KH Ulil Albab Arwani; K.H. Manshur MA . Pendidikan. Pondok Pesantren Yanbu'ul Qur'an, Kudus dalam pengembangan pendidikannya membuka beberapa unit pendidikan sebagai berikut: Pendidikan Formal 1. MTs 2. MA . Pendidikan Non Formal 1. Tahfidz al-qur`an 2. Madrasah Diniyah 3. Mahad Aly
WiridDoa Nurbuwat (Nurun-Nubuwah) Dan Khasiat Yang Luar Biasa. Bagi Yang Belum Tau, Ini Teks Bacaan Surat al-Waqiah dan Terjemahnya. Kedua putra Kiai Arwani sendiri, yakni KH Ulin Nuha dan KH Ulil Albab selain alim juga ahli Qur'an. Mereka hafal Al-Qur'an hingga masing-masing tuntas mengaji secara tatap muka (musyafahah) dengan tujuh macam
Diantarahasil Muswil JATMAN (Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah) Idaroh Wustho Provinsi Jawa Tengah di Pondok pesantren Al-Alif Setro Tamanrejo Tunjungan Blora Jawa Tengah, 28 April 2018 M, adalah kepengurusan baru Idaroh Wustho Jawa Tengah periode 2018-2023. Terpilih sebagai Rais KH. Dzikron Abdillah dan sebagai Mudir KH. Said Lafif Luthfil Hakim. Berikut Susunan
KHUlin Nuha Arwani Kudus KH Ulin Nuha Arwani merupakan putra KH Arwani Amin, Kudus. Salah seorang maestro, guru besar Al Qur'an di tanah Jawa. Nasehat-nasehat menantu KH Abdullah Salam Kajen yang juga guru qira'ah sab'ah ini selalu didengarkan oleh para penghafal Al Qur'an. Berikut beberapa kutipan dawuh KH Ulin Nuha Arwani saat menyampaikan mauidzah hasanah dalam acara Khatmil
vu5FOGA. KH Ulin Nuha Arwani Kudus - Menjadi penghafal Al-Quran saja tidaklah cukup. Membaca Al-Quran juga memiliki etika dengan haqqa tilawatih, Demikian pesan KH Ulin Nuha Arwahi dalam Haflah Khatmil Qur'an PP Al Badriyyah Suburan Mranggen Kabupaten Demak, Ahad 22/04/2018. "Mengaji dan mempelajari Al-Quran itu harus sampai tahqiq atau haqq tilawatih," tutur Kiai Ulin. "Baik dengan lisan, yakni membacanya dengan ilmu tajwid, dengan akal, yakni mentadabburi ayat-ayat Al-Qur’an, dan dengan hati, yakni memahami dan mengaplikasikan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” imbuh Kiai asal Kudus ini menjelaskan. Lebih lanjut putra KH Arwani Amin AH ini berpesan, "Al-Qur'an yang telah dipelajari, usahakan selalu dibaca sesuai ajaran yang telah diterima dari guru beserta adab-adabnya". Beliau menerangkan maksud dari shahibul Qur'an dalam sebuah kitab tafsir yaitu orang yang mulazim litilawatih yakni orang yang selalu membacanya, mutakhalliq biakhlaqih yakni mempunyai adab sebagaimana yang diajarkan Al-Qur'an, dan wal amilu bih yakni mengamalkan dawuh-dawuh Al-Qur'an. Pengasuh PP Al Badriyyah, KH Muhibbin Muhsin AH menegaskan pesan Kiai Ulin tersebut. Pada para santri, Kiai Muhibbin berpesan agar para santri memiliki akhlak seperti dalam ajaran Al-Qur’an, selalu tawadhu’, dan mengabdi kepada guru atau kiai supaya mendapat keberkahan dalam hidupnya. Haflah yang dihadiri ribuan santri dan alumi, merupakan wisuda khatmil qur'an ke 42 ini terdiri dari khatam bil ghaib hafal 30 juz sejumlah 9 santri putra dan putri, khatam binnadzar membaca 30 juz 40 santri putra dan 64 santri putri, dan juz amma putra 37 santri, dan juz amma putri sebanyak 90 santri. [
kyai ulin nuha arwani